Kapan Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Indonesia?

Kapan sih waktu terbaik untuk mengunjungi Indonesia? To the point aja, waktu terbaik untuk berkunjung adalah bulan Mei, Juni dan September. Untuk keterangan lebih lengkapnya, silahkan terus membaca. ;)

Featured image
Ceremony of Yadnya Kasada on mount Bromo, taken by Putri Meibawati.

Langkah pertama untuk merencanakan liburan seringkali terdiri dari mencari beberapa informasi membosankan melalui beberapa mesin pencari favorit kalian, dan salah satunya mencari tahu tentang kapan saat terbaik untuk mengunjungi beragam tempat yang akan dituju.

Ini adalah Unity Indonesia, jadi:

Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Indonesia?

Dalam postingan kali ini kami akan menjawab pertanyaan tersebut dengan berbicara tentang cuaca, beberapa acara budaya/festival, dan hari libur keagamaan.

CUACA

Kepulauan kami sepenuhnya terletak di zona intertropis, dengan lebih dari 17.000 pulau terbentang di sebelah Utara dan Selatan khatulistiwa.

Indonesia is situated in the intertropical zone.

Indonesia is situated in the intertropical zone.

Di Indonesia, kalian akan mendapati cuaca panas dan lembab sepanjang tahun, dengan suhu terendah sekitar 23 °C (73 °F) dan yang tertinggi sekitar 33 °C (91 °F), dan adanya suhu yang lebih dingin di sepanjang daerah pesisir pantai dan pedalaman. Pada dasarnya, tidak ada waktu yang buruk untuk mengunjungi Indonesia, tetapi kalian ingin menghindari hujan, kan!

Indonesia hanya memiliki 2 musim:

  • musim kemarau, dan
  • musim penghujan/hujan.

Intinya: musim panas di Eropa bisa jadi kering atau bahkan hujan di Indonesia, tergantung pada waktu dalam setahun. Di sebagian besar wilayah, musim hujan (atau low season) jatuh antara bulan Oktober dan April, sedangkan musim kemarau (atau high season) jatuh antara bulan Mei dan September.

Jika niat kalian adalah pergi menikmati kegiatan alam seperti trekking, hiking, dan bersepeda, maka kalian harus menghindari bulan-bulan yang berpotensi hujan. Beberapa pendakian (misalnya pendakian gunung berapi) akan ditutup selama bulan-bulan ini. Ini berarti kalian harus menghindari bulan Desember, Januari dan Februari.

Jangan lupa bahwa hujan akan membuat jalanan berlumpur, sehingga transportasi pun menjadi kurang efisien selama musim tersebut. Ini terutama berlaku di Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua.

(Dela) Aku pribadi merekomendasikan untuk mengunjungi Indonesia di bulan Mei, Juni atau September, ketika hari sedang kering dan cuaca cerah, namun tidak terlalu terik, lembab dan penuh sesak dengan wisatawan karena waktu puncak mereka ada di bulan Juli dan Agustus.

LIBURAN DAN ACARA KEAGAMAAN

Ada pro dan kontra untuk mengunjungi Indonesia selama musim liburan ini. Kekurangan utama adalah bahwa harga tiket pesawat dan hotel akan melambung tinggi, dan kelebihannya adalah bahwa acara-acara tertentu mungkin adalah acara yang kalian ingin nikmati.

Berikut adalah daftar singkat dari hari libur besar di Indonesia, dan tanggalnya (jika tersedia).

  • Tahun Baru China, 12 Februari 2021;
  • Hari Raya Nyepi, 14 Maret 2021;
  • Ramadan, 12 April hingga 11 Mei 2021;
  • Hari Raya Waisak, merayakan kelahiran, pencerahan dan kematian Buddha Gautama, sekitar bulan Mei 2021;
  • Hari Raya Idul Fitri, diprediksi 13 Mei 2021;
  • Hari Kemerdekaan, 17 Agustus;
  • Tahun Baru Islam, 20 Agustus 2020;
  • Tahun baru, 31 Desember.

Akhirnya, kami akan mendeskripsikan salah satu acara keagamaan.

Yadnya Kasada adalah upacara keagamaan yang berlangsung di Gunung Bromo di bulan Juni, dilakukan oleh masyarakat suku Tengger. Upacara ini di lakukan pada hari ke-14 bulan Kasada, berdasarkan penanggalan kalender Hindu. Upacara ini bermula dari legenda Roro Anteng dan Joko Seger, dan didedikasikan untuk Sang Hyang Widhi, Dewa…

Ceremony of Yadnya Kasada on mount Bromo, taken by Putri Meibawati.

Ceremony of Yadnya Kasada on mount Bromo, taken by Putri Meibawati.

(Gambar ini adalah milik Putri. Silahkan cek Instagram @putrimeibawati!)

Menurut legenda, Roro Anteng dan Joko Seger tidak dapat memiliki anak, dan setelah menikah bertahun lamanya, mereka memutuskan untuk mendaki Gunung Bromo dan berdoa pada dewa agar diberikan keturunan. Doa mereka terjamah, dengan syarat anak ke-25 mereka harus dikorbankan dengan cara melemparkannya ke dalam kawah gunung berapi tersebut.

Hingga sekarang ritual ini tetap berlangsung setiap tahunnya, tentunya tanpa mengorbankan manusia. Melainkan, melemparkan sesajian lain ke dalam kawah. Diyakini bahwa dengan melemparkan apa yang dimiliki ke dalam kawah gunung berapi akan memenangkan hati sang dewa, dan membuat masyarakat makmur.